Selasa, 26 Juli 2016

Gowes Danau Jatijajar Depok


Danau atau penamaan dalam bahasa di masyarakat Jawa Barat disebut, Situ/Setu.

Empat orang goweser minggu 24 Juli  jam 07:00  langsung tancap dengkul menuju track rutin gowes yang deket-deket aja. Tidak sampai duapuluh menit kita sudah sampai ditujuan, biasanya danau ini hanya kita lewati saja, tapi kali ini coba kita telusuri misteri apa yang disembunyikan danau ini.

Danau Jatijajar rupanya sudah ada pada jaman Penjajahan Belanda, kalo saya ceritakan akan panjang sekali ditulis disini, saya akan fokus spot- spot saja untuk para goweser yang ingin mengunjungi tempat ini.

Sebagai patokan ke tempat ini selain bisa diakses dari jalan raya Bogor anda juga bisa mengambil acuan dengan mencari Terminal baru Jatijajar yang belum rampung pembangunannya, lokasi danau ini persis di samping terminal baru Jatijajar dan di kelilingi hutan sebagai pembatas kearah danau Jatijajar.

Yang menarik adalah keberadaan Makam Keramat Raden Panji Wanayasa cucu Pembayun yang makamnya berada di Kebayunan Tapos menjadi ulama di Jatijajar, anak dari Raden Santri Bethot, menjadi pasukan sandi kerajaan Banten, gugur diusia sangat tua terbaring disisi danau Jatijajar, konon kuda dan keretanya sering terlihat berjalan mengelilingi danau Jatijajar.

Ada nilai mistisnya tentu saja ada, saya mencoba memfoto lukisan besar di depan bangunan atau mushola berdiameter 1x2 meter, ada tiga kesempatan saya mencoba memfotonya dengan kamera Hp hasilnya tidak satupun yang jadi, hanya foto dimakam saja yang bisa diambil oleh kamera Hp saya.