Jumat, 28 Oktober 2011

PASAR MALAM ( Harapan Hidup Di Kota Besar )

Jakarta, ibu kota Indonesia yang selalu menjanjikan harapan untuk siapapun yang datang, bak seorang artis film yang ingin dikenal di dunia, mereka harus mengejar impiannya untuk datang dan sampai  ke pusat industri film terbesar di dunia " Holywood ".

Demikian juga Jakarta, untuk para pendatang yang ingin beradu nasibnya di Jakarta dan mencari peruntungan untuk merubah nasib,  mereka berlomba-lomba datang ke kota besar untuk mengejar impiannya.
Pedagang Kerak Telor ( yang mulai jarang di temui di Jakarta )
Namun,tidak semudah yang di pikirkan, ibukota Jakarta adalah tempat pusat pemerintahan, pusat pemain bisnis, pusat para pencari kerja. sekilas mata dan benak pikiran sebagian orang,  Jakarta sangat menjanjikan untuk berusaha dan meraih sukses, itu memang masuk akal tapi tidak semua orang dapat mengejar impiannya, tidak sedikit mereka gagal dalam berusaha, jatuh miskin,  stress , tertekan dan akhirnya menjadi penjahat..( bukan Penjahit....Pak Joko kaleee..Penjahit..wkwkkwk)


  


Stan pakain biasanya paling banyak di kunjungi sama ibu-ibu dan tante-tante muda...xixixixixixi...

Hal itu terjadi bukan salah siapa-siapa, namun kalau kita  mencari dan menunjuk "kambing hitamnya", tentu saja pemimpin negara dan pemerintah-lah yang paling bertanggung jawab, mereka tidak mampu untuk memperjuangkan dan mengemban tugasnya kepada rakyat,  apa yang di inginkan rakyat tidak terwujud mereka para pemimpin terlalu sibuk mengurusi permainan politik mereka...




Target pedagang bisanya anak-anak, mereka cenderung menyuguhkan jajanan, mainan dan permainan untuk anak- anak

Ah...sudahlah..percuma mengkritik mereka, percuma untuk membahas kewajiban mereka terhadap Negara terlebih lagi untuk rakyatnya...mereka semua hanya sekumpulan pemimpin " tai kucing "..yang menebar bau tak sedap dan berbau asam..  :p

Kita tinggalkan cerita " Anekdot " di atas..hihihihiihi.....  Untuk sebagian orang,  bertahan hidup di kota Jakarta, harus banyak akal, mau berusaha dan bekerja serta mempunyai banyak ide serta  membuang rasa malu untuk melakukan pekerjaan apapun, berdagang kecil-kecilan adalah salah satu alternatif-nya, namun ber dagang-pun tidak mudah seperti yang dipikirkan salah dalam menentukan usaha, bisa berakibat bangkrut ( kalau Begadang sih....yuk...mari... :)  ),  mendatangkan pelanggan dalam berdagang merupakan pekerjaan yang tidak gampang,  apalagi tempat kita membuka usaha kurang strategis,  ini bisa menjadi batu sandungan dalam berdagang yang mengakibatkan pailit, dagangan tidak laku dan akhirnya bangkrut ( kasihan deh, Loh.... :p ).


walaupun di pinggir jalan raya mereka ( pedagang biasanya tidak menganggu orang yang berkendara )

pedagang aksesori listrik dan bengkel, terkadang sangat penting peranannya, kadang ada aja yang kita mau beli disini

untuk urusan pakain dalam stan yang satu ini funky juga..walaupun kalian tidak akan menemui merk-merk seperti Triump, Bedees atau Victoria Becham punya... :p

 Adalah beberapa pedagang yang memiliki nasib yang sama, modal yang kecil, pelanggan yang tak kunjung datang, serta dagangan yang tak laku-laku ( karena tempat mereka membuka usaha kurang strategis ) dari pemikiran mereka akhirnya mereka membuka " Pasar Malam ".

Pasar Malam,  sesuai dengan namanya,  biasanya para pedagang membuka dagangannya pada waktu malam hari.mereka mencari tempat yang menurut mereka, strategis ( persimpangan jalan, perumahan, lorong jalan, hingga lapangan dimana mereka bisa menjajakan dagangannya ).




Yang perlu di perhatikan..!! kejahatan tidak ada kalau tidak ada kesempatan, berhati-hatilah di dalam berbelanja di Pasar Malam, karena di tempat ramai para pencopet biasanya beraksi...

Para pedagang berkumpul ( dari pedagang makanan-minuman, jajanan pasar, pernak pernik, perlengkapan rumah tangga, alat listrik, karpet, pakaian, hingga pedagang VCD dan DVD bajakan ), dengan membuka Pasar Malam, menurut mereka lebih menguntungkan dibandingkan mereka membuka usaha sendiri di tempatnya yang harus menunggu pelanggan, dengan mendirikan Pasar Malam para pedaganglah yang mencari pelanggan, dengan cara mencari tempat yang strategis menurut mereka.



Ini dia nih..yang saya cari kalau di Pasar Malam " Jagung Manis rasa Keju " ( biasanya pedagangnya Manis juga sih..)

sosok 1 ( pedagang karpet )

sosok 2 ( Pedagang Buku )

sosok 3 pedagang es
Inilah potret masyarakat yang hidup di kota besar, dengan modal yang seadanya kalau mereka lakukan secara bersama-sama akan menghasilkan untung yang lumayan dibandingkan mereka berusaha sendiri di tempat mereka, walaupun gak mungkin juga jadi jutawan dari hasil yang mereka dapatkan, minimal bisa mencukupi hidup mereka dalam sehari-hari...hihihihih  ooops....i did it again...